Depok Town Square di Masa Sekarang


DEPOK TOWN SQUARE
Depok Town Square, Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424

http://www.capangker.com/2018/02/cara-tercepat-ke-depok-town-square-naik-kereta-krl-commuter-line.html 

KRITIK 
kri’tēk


Deskriptif.


Umum.

Depok Town Square adalah mall yang sangat mencuri perhatian banyak orang khususnay di kota Depok itu sendiri. Dengan design bentuk bangunan yang
Bisa dikatakan sangat abstrak tidak memiliki maksud dan tujuan menjadikan mall ini menjadi pusat perhatian orang banyakpada masanya”. Cat – cat
Yang sudah memudar tak ada semangat seakan memberikan kesan bahwa bangunan megah ini sempat Berjaya pada tahun 2005 kala itu. Susunan tenant - tenant yang sangat tidak beraturan menambah kesan sempit dan sumpek pada mall ini, ini semua di perparah dengan tidak adanya zonasi yang pasti dalam mall ini. Seperti menutup mata pada bagian tengah dan sisi kanan dan kiri dari bangunan ini, pihak developer hanya memaksimalkan di bagian depan (pintu masuk) dan area – area yang berpotensi menarik pengunjung yaitu bioskop. 



Spesifik.

Secara spesifik saya pribadi melihat bahwa tidak adanya pemisahan zona untuk makan (foodcourt) dengan zona pelayanan seperti pelayanan untuk servis computer atau handphone jadi tidak aneh jika Depok Town Square dikatakan seperti mall tanpa konsep dan tujuan. Selain dari zonasi yang kurang dapat dirasakan juga bahwa dalam mencari toilet sangatlah membingungkan karena posisi yang di ujung dan terhalang oleh tenant – tenant yang tidak tertata maka jalur untuk menuju toilet harus dibelokbelokan membuat siapa saja yang pertama kali datang ke mall ini merasa bingung.

Karena PLTU Batang, Kini Warga Dilarang Masuk Lahan Pertanian Mereka Sendiri




Untung Purwanto, warga Ponowareng, Batang, Jawa Tengah, urung menggarap lahan miliknya seluas 2.595 meter, Kamis (24/3/16). Dia dihalangi keamanan PT. Bhimasena Power Indonesia (BPI), dengan alasan lahan itu sudah sah dikuasai perusahaan untuk pembangunan PLTU Batang.


Permasalahan

Permasalahan yang terjadi disini adalah adanya upaya pembangunan sumber tenaga listrik di Kota Batang yang akan banyak sekali merusak ekosistem yang sudah ada. Pemerintah pusat berencana untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang nantinya akan mampu menghasilkan 35.000MW yang akan menyuplai kebutuhan listrik untuk pulau Jawa dan Bali.

Dengan membangun membangun mega proyek ini maka pemerintah pusat juga daerah dan perusahaan terkait membutuhkan lahan yang sangat luas untuk memnuhi kebutuhan lahan proyek PLTU Batang ini. Tidak kurang dari 200ha dibutuhkan untuk kebutuhan lahan pemubangunan proyek PLTU ini. Dimana masalah pertama yang terjadi adalah masih terdapat lahan yang masih simpang siur atau belum jelas terkait perizinan dan koordinasi dengan warga sekitar, yang mana menjadi persoalan karena lahan yang dimiliki oleh warga harus di batasi dengan semena – mena oleh pihak perusahaan tanpa seizin pemilik tanah. Secara hukum dan etika ini sudah melanggar norma yang ada yaitu salah satunya adalah Hak Asasi Manusia mengenai kepemilikan tanah karena warga tidak diizinkan masuk untuk bertani.

Selain dengan perizinan tanah yang menjadi masalah internal dengan warga sekitar masalah lainnya adalah dengan lingkungan skala besar yaitu sampai pada lepas bibir pantai Kota Batang. Para nelayan mengaku jika hasil tangkapan ikan sudah menurun drastis dan banyak nelayan yang sekarang sudah menjual kapalnya untuk kebutuhan makan sehari – hari. Ini jelas sudah melanggar norma – norma yang terdapat pada penjaga dan pelestarian lingkungan. Ini tentunya saja sebagian besar diakibatkan oleh hasil pembuangan limbah yang dihasilkan oleh PLTU yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utamanya, padahal batu bara adalah salah satu bahan bakar yang tidak ramah lingkungan.

Permasalahan yang lainnya adalah mengcu pada pemerintah yang seakan – akan menutip mata dari semua hal yang terjadi disini, dimana pemerintah daerah Kota Batang lebih mementingkan perusahaan dan nilai uang dibandingkan dengan kesejahteraan masyarakatnya dalam waktu yang panjang. Proyek PLTU ini dikatakan belom dibutuhkan untuk waktu yang sekarang ini, karena dengan anggaran sebanyak itu lebih baik untuk membangun di sektor pendidikan dan kesehatan.


Tanggapan Pengkritik

Arif Fiyanto, Juru Kampanye Iklim dan energi, Greenpeace Indonesia kepada Mongabay mengatakan, pemerintah Batang dan BPI menghalangi warga masuk lahan untuk bertani adalah suatu pelanggaran hak asasi manusia.
Dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Nurkholis  mengatakan, hak warga atas tanah tak boleh dicabut negara sewenang-wenang. Apalagi, PLTU Batang ini warga sudah diintimidasi dan kriminalisasi. Dalam UU hak milik tanah melekat pada setiap individu dan tak bisa dirampas sewenang-wenang oleh siapapun. Ada prosedur, walaupun untuk kepentingan umum. “Pemagaran tak boleh, itu melanggar hak warga,” kata Nurkholis


Tanggapan Penulis

Kritik yang terlihat adalah kritik interpertatif karena kritik yang tertuang berupa ajakan dari asosiasi Greenpeace Dan komnas HAM untuk pembaca bahwa kita harus membantu warga Batang yang sedang kesusahan karena dikriminalisasi dan diintimidasi. Ajakan tersebut dirasa sangat penting karena memang tidak ada yang membela masyarakat Batang selain kita karena pihak pemerintah yang seperti menutip mata untuk kasus ini.

Menurut saya, jika proyek ini memang belom diperlukan lebih baik tidak usah dilakukan terlebih dahulu karena lebih baik mendahulukan kepentingan yang bahkan dampaknya adalah sangat negatif untuk kehidupan sosial warga juga untuk lingkungan skala besar dan panjang. Seharusnya pemerintah setempat meninjau ulang hal – hal yang akan berdampak langsung pada masyarakat contohnya seperti sektor – sektor yang kurang diperhatikan juga yang menjadi masalah pada daerah tersebut seperti  pendidikan, infrastruktur, sarana prasarana, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Seharusnya ada tindakan preventif pada kerusakan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sehingga ini bisa menjadi contoh yang baik untuk Kota – kota di Indonesia untuk dapat berkembang secara seimbang antara kualitas negara dengan kesejahteraan rakyat.

Original article

Rencana Pembangunan Rumah U.F.O. Di Norwagia, Ditolak




Berlin – Hal kontroversi telah dibuat oleh Seniman berkebangsaan Norwegia, Bjarne Melgaard yang dikenal juga sebagai pemilik dari firma Arsitektur Snohetta yaitu perancang dari bangunan Rumah seperti U.F.O. di pinggiran kota Oslo, Norwegia yang pada akhirnya ditolak oleh penduduk lokal.


Permasalahan
Permasalahan yang dapat disimpulkan adalah lokasi pembangunan yang dipilih yaitu lokasi yang memiliki nilai sejarah yang panjang dalam perkembangan kualitas seni lukis dari negara Norwegia, daerah yang disebut ‘Kikkut’ yang erdekatan dengan ‘Ekely’ seniman terkenal bernama Edward Munch (Pelukis “The Scream”). Masalah menjadi serius karena suatu bangunan yang berbeda dan merusak  persepsi tentang batas – batas seni dan arsitektur.

Penduduk lokal dan Pemerintah daerah Kota Oslo mendukung permohonan penolakan pembangunan ‘A House To die In’ karena pemilihan lokasi dan bentuk design yang terinspirasi dari bentuk rumah bandar narkoba barons, yang menyerupai seperti Kristal hitam.

Masalah menjadi semakin komplek karena alasan yang diberikan oleh Arsitek yaitu “Ada pertentangan besar terhadap hal-hal baru di Norwegia.” Seorang mitra pendiri Snohetta menyatakan di media Norwegia bahwa proyek itu unik untuk situs tersebut dan tidak dapat dipindahkan.


Tanggapan Pengkritik
Pihak lain mengatakan lokasi pembangunan itu dekat dengan tepat dimana Munch menghabiskan beberapa dekade terkhir dalam hidupnya dan jika adanya pembangunan itu mka hal itu akan merusak landskap yang teah mengilhami banyak karya para pelukis nantinya. Argument ini didukung oleh seorang seniman lukis Havard Haugerud mengatakan keputusan anggota parlemen itu “masuk akal dan baik” yang menunjukan bahwa banak orang yang datang kesini untuk erasakan atmosfer di daerah yang menjadi lokasi dalam lukisan Edward Munch.


Tangapan Penulis
Menurut saya, seharusnya pihak dari perancang yaitu Snohetta Architect melakukan peninjauan lokasi yang lebih mendalam terhadap site yang akan digunakan untuk membangun projek ini dan mempertimbangkan semua skema kejadian yang akan terjadi jika projek ini dilanjutkan. Pihak Snohetta juga seharusnya melakukan pendekatan dengan warga lokal tentang projek ini dan tidak memntingkan ego dari perusahaan atau dari arsitek itu sendiri.

Sebagai arsitek seharusnya selalu mengambill jalan tengah dimana hasilnya adalah saling menguntungkan satu sama lain, sebaiknya dari pihak arsitek mempertimbangkan kehadiran bangunannya bisa sebagai daya tarik atau sesuatu yang menguntungkan untuk lokasi yang sangat penting dan memiliki nilai seni dan sejarah ini. 



Original Article
A version of this article appears in print on , Section C, Page 3 of the New York edition with the headline: Oslo Officials Say No To U.F.O.-Like Home.

SUMIDA PARK, JEPANG





Peran Sumida Park
                Sumida Park sebagai sumber oase kota Asakusa, Jepang. Jepang sangat identik dengan hunian vertical. Pada hunian vertical ini setiap bangunan bisa berdiri 3 sampai 10 lantai keatas. Karena pesatnya pertumbuhan manusia di Jepang dan tidak tersedianya lahan untuk hunian horizontal (atau lahan yang baralaskan tanah) maka pemerintah Jepang membuat aturan untuk mengatur pembangunan hunian di kota – kota besar salah satu contohnya adalah kota Asakusa.
Dengan kepadatan penduduk inilah yang membuat pembangunan hunian vertical menjadi salah satu cara terbaik untuk bisa tinggal di kota tersebut, namun yang menjadi masalah adalah tidak adanya lahan serap air atau lahan hijau di setiap rumah pada setiap bangunan hunian. Karena lahan yang digunakan untuk pembangunan hunian semua tertutupi dengan beton atau aspal. Hal ini yang mendasari penulisan ini sekaligus menjadi topik yang akan di bahas sedikit berdasarkan pengalaman langsung saat saya disana.
Hampir 80% area di Asakusa adalah area hunian dan bisnis. Setiap hunian vertical yag ada tdak memiliki ruang hijau atau daerah resap air yang efektif. Maka dari itu dibutuhkan daerah yang dapat menyerap air dan akhirnya air yang diserap tersebut dapat di gunakan dengan baik dan efektif. Maka pemerintah Kota Jepang membuat daerah taman Sumida Park sebagai daerah untuk meresap air. Selain taman hijau taman ini juga berfungsi sebagai taman rekreasi keluarga dan wisata. Pengunjung yang datang tidak hanya dari anak kecil, tetapi pengunjung yang lansia pun turut menikmati taman kota ini.
Lalu megapa Sumida Park ini dikatakan sebagai oase kota asakusa ? jawabanya karena taman ini adalah salah satu destinasi yang paling tepat saat ingin menghilangkan penat kepadatan kota dan melepas lelah setelah bekerja. Karena dengan fasilitas yang disediakan membuat para pengunjung pun sangat merasa nyaman saat ada di Sumida Park ini.  Dimulai dari pohon sakura yang berjajar sepanjang Sumida park, Taman yang indah, fasilitas utility yang sangat lengkap, keindahan pemandangan Sumida River, cafeteria, wisata air, fasilitas bermain anak, dan masih banyak lagi yang dapat dinikmati di Sumida Park ini.
Kata oase tidak selalu menjelaskan tentang sumber mata air, tetapi kata oase pada Sumida Park ini mengacu pada sumber kehidupan, mengacu pada sesuatu yang dapat memulihkan kepenatan dalam pikiran juga hidup, sesuatu yang dapat membuat seseorang merasa nyaman walaupun ia tinggal di sebuah kota yang sangat padat. Oase lebih mengacu pada sumber kehidupan.





Sumida Park (Taito) adalah tempat yang disediakan oleh pemerintah Tokyo, Jepang untuk menjadi salah satu tempat rekreasi dan fasilitas hijau di salah satu bagian dari Jepang. Taito sendiri menyediakan beberapa fasilitas segagai taman kota. Selayaknya taman kota Sumida Park Taito ini meyediakan fasilitas seperti WC/ Toilet, Tamana bermain, café, dan masih banak lagi. Sumida park Taito ini juga memiliki fungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH), karena di sekitar Sumida Park ini tak ada sama sekali tanah atau daerah resap air di setiap hunian yang dibangun. Hal ini dikarenakan pendududk Jepang yang sudah memberlakukan Hunian vertical. Sumida Park ini mengusung konsep modern dan hijau. Modern dapat dilihat dari item - item yang menjadi pendukung di Sumida Park ini, seperti banyaknya sculpture yang dipamerkan disepanjang Sumida Park Taito ini, dan konsep hijau yang dapat diliihat dari indahnya taman ini saat memasuki musim semi di Jepang dimana sepanjang Sumida Park Taito ini akan banyak di tumbumhi oleh pohon sakura. Dengan view yang baik Sumida Park Taito ini sangatlah mudah untuk dinikmati dan siapapun yang melewatinya pastilah akan senang dan terhibur oleh keindahannya.



Profil Sumida Park, Taito

Batasan

Utara   : Sakurabashi Junior High School
Timur   : Sumida River, Sakurabashi, Kototoibashi, Tobu Skytree Line
Barat    : Jalan Sukerokuyume, Rute 314, Perkantoran dan Pertokoan
Selatan : Sumida River Park (Sungai Sumida)

Luas

Sumida Park Taito ini di bangun di lahan seluas 11ha tepat di pinggir Sumida River

Peruntukan

Lahan yang di di peruntukan sebagai lahan terbuka hijau
Taman kota
Daerah resapan air
Public space untuk warga yang tinggal di sekitaran daerah tersebut

Sasaran pengunjung

Pengunjung yang disasar adalah semua umur dari balita sampai yang tua
Karena kondisi dan keadaan yang nyaman dan memungkinkan untuk mereka semua dapat menikmati Sumida Park Taito ini dengan nyaman.






Sumida Park (Sumida) adalah tempat yang disediakan oleh pemerintah Tokyo, Jepang untuk menjadi salah satu tempat rekreasi dan fasilitas hijau di salah satu bagian dari Jepang. Berbeda dengan Sumida Park Taito, taman kota ini disajikan dengan konsep yang lebih hijau dan religious. Ditengah kota Sumida, Tokyo yang penuh dengan kemajuan teknologinya, taman ini hadir dengan konsep yang lebih tenang dan juga religious, dimana terdapat shrine untuk pengunjung atau masyarakat berdoa di situ ada juga danau buatan sebagai elemen penenang di taman ini. Elemen air ad ataman ini sangatlah penting karena daau yang ada di taman ini memiliki arti dan filosofi yang mendalam tentang hewan kura – kura dan ikan. Taman yang di penuhi dengan tumbuhan tumbuhan yang lebih bermacam – macam membuat taman ini sangatlah teduh dan sunyi. Dengan hadirnya taman ini membuat sisi lain dari kota Tokyo yaitu sisi yang lebih sunyi dan tenang auh dari keramaian.



Profil Sumida Park, Sumida

Batasan

Utara  : Mimeguri Shrine, Shinto Shrine, Kenmei Shrine dan Sumida Kuritsu Koume  Elementary School
Timur   : Sumida Heritage Museum, Perkantoran, Pertokoan,  Pemukiman, dan Jalan satu arah
Barat    : Jalan Bokutei Dori dan Sumida River
Selatan : Lintasan kereta tobu sky tree line dan Jembatan Kototoibashi

Luas

Sumida Park  ini di bangun di lahan seluas 4ha tepat di pinggir Sumida River

Peruntukan

Lahan yang di di peruntukan sebagai lahan terbuka hijau
Taman kota
Daerah resapan air
Public space untuk warga yang tinggal di sekitaran daerah tersebut
Tempat untuk beribadah

Sasaran pengunjung

Pengunjung yang disasar adalah semua umur dari balita sampai yang tua Karena kondisi dan keadaan yang nyaman dan memungkinkan untuk mereka semua dapat menikmati Sumida Park Taito ini dengan nyaman
Pengunjung yang dituju juga menyasar pada kalangan karyawan dan orang tua karena ini merupakan tempat untuk mereka melepaskan penat

Pengunjung, dapat dilihat jika di Sumida Park yang berlokasi Sumida pengunjungnya rata-rata orang dewasa hingga lansia , sedangkan Sumida Park yang berlokasi di Taito beragam dari mulai anak-anak hingga lansia karena fasilitas yang terdapat di Sumida Park Taito lebih lengkap dan memenuhi kebutuhan pengunjung.

Fasilitas, taman di Distrik Taito memiliki beragam fasilitas diantaranya ada faslitas olahraga, taman bermain, teras, tempat istirahat, cafe, juga terdapat pelabuhan dan taksi air untuk melintasi Sumida River.

Konsepdi Distrik Sumida mengusung konsep taman tradisional Jepang sedangkan Taito lebih ke arah taman modern yang mengikuti perkembangan zaman.


MATERIAL BAHAN BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN

 

Pemanfaatan material bekas atau sisa untuk bahan renovasi bangunan juga dapat menghasilkan bangunan yang indah dan fungsional. Kusen, daun pintu atau jendela, kaca, teraso, hingga tangga dan pagar besi bekas masih bisa dirapikan, diberi sentuhan baru, dan dipakai ulang yang dapat memberikan suasana baru pada bangunan. Lebih murah dan tetap kuat.

Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut;

a. tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan

b. dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkungan

c. dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan)

d. bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan)

e. bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami

Material yang ramah lingkungan menurut kriteria diatas misalnya; batu bata, semen, batu alam, keramik lokal, kayu, dan sebagainya. Ramah lingkungan atau tidaknya material bisa diukur dari kriteria tersebut atau dari salah satu kriteria saja, seperti kayu yang makin sulit didapat, tapi bila dipakai dengan hemat dan benar bisa membuat kita merasa makin dekat dengan alam karena mengingatkan kita pada tumbuh-tumbuhan.

Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan.

Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi. Peran kayu pun perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.

Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.

Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk, dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).

Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.

Kehalusan permukaan dan warna bahan bangunan sangat menentukan iklim mikro di sekitar bangunan, warna cerah dan permukaan licin adalah pemantul sinar matahari yang baik dan menaikkan suhu sekitar. Warna gelap dan permukaan kasar akan membantu meredam dan menyerap sinar dan panas matahari. Bahan bangunan berpori mudah meluncurkan panas dan meluncurkannya kembali jika suhu udara disekitarnya menurun. Sangat bijaksana jika memanfaatkan bahan-bahan bangunan alami seperti aslinya untuk pelapis dinding dan lantai luar.

Berikiut adalah contoh contoh pemanfaatan bahan bangunan alami (ramah lingkungan):

·         GENTENG SEJUK
Description: Hasil gambar untuk GENTENG SEJUK

Genteng semen ijuk adalah genteng beton yang dibuat  dengan  campuran pasir, semen dan ijuk sebagai bahan pengisi.

Manfaat

·         Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun
·         Menciptakan lapangan kerja
·         Digunakan sebagai penutup atap
Spesifikasi Teknis
 Bahan baku 
:
 semen + ijuk + pasir
 Ukuran
:
 38 x 23 1.2 cm
 Berat
:
 2.5 kg/bh
 Beban Lentur 
:
 80 kg/cm2
·         PANEL SERAT TEBU
Description: Hasil gambar untuk PANEL SERAT TEBU

Pengembangan bahan bangunan dari limbah tebu menjadi papan serat tebu

Manfaat

·         Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun
·         Mengurangi pencemaran lingkungan
·         Menciptakan lapangan kerja
·         Digunakan untuk langit-langit dan dinding partisi non-struktural
Spesifikasi Teknis
 Bahan baku
 :
 ampas tebu + semen
 Ukuran
 :
 240 x 60 x 2.5 cm
 Kuat Lentur
 :
 40 – 50 kg/cm2

 

·         PANEL SEKAM PADI
Description: Hasil gambar untuk PANEL SEKAM PADI

Salah satu pengembangan bahan bangunan dari limbah sekam padi menjadi Papan Sekam Padi

Manfaat

·         Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun
·         Mengurangi pencernaran lingkungan
·         Menciptakan lapangan kerja
·         Digunakan untuk langit-langit dan dinding partisi non-strukutral
Proses Pembuatan

 

Sekam padi direndam dalam air atau dapat langsung digiling, dicampur dengan semen,dicetak dengan alat manual. Proporsi campuran = 1 semen : 4 sekam padi atau maksimum 20%


·         SAWIT BLOCK

Description: Hasil gambar untuk SAWIT BLOCK

Pengembangan bahan bangunan dari limbah SAWIT menjadi Conblock.

Manfaat

·         Menunjang program pembangunan RS/RSS dan Rusun
·         Mengurangi pencemaran lingkungan
·         Menciptakan lapangan kerja
·         Digunakan untuk dinding partisi non-struktural
Spesifikasi Teknis
 Komposisi camp.
 :
 1 PC : 6 Agregat ( 20% Limbah + 80% Pasir)
 Ukuran
 :
 8 x 20 x 40 cm
 Kuat Lentur
 :
 25 kg – 35 kg / cm2

·      

 

 

Papercrate (kertas bekas sebagai bahan dinding)

Kertas bekas yang dimaksud disini adalah berupa kertas yang mempunyai tekstur kasar seperti kertas Koran atau kardus, yang dihancurkan menjadi semacam bubur kertas dan diolah lagi menjadi bata kertas agar dapat digunakan untuk penggunaan lebih lanjut sebagai material bahan bangunan.

SPESIFIKASI KERTAS BEKAS (PAPERCRATE)

· Mempunyai massa dan berat yang sangat ringan

· Bersifat lembek, sehingga mudah dibentuk

· Cukup kuat dalam menahan gaya vertikal

· Mempunyai bentuk yang ramping, sehingga memudahkan dalam pengemasan dan distribusinya

KELEBIHAN PENERAPAN KERTAS BEKAS (PAPERCRATE) PADA DINDING

·         Mampu menyerap panas
·         Meredam suara / kebisingan
·         Tidak mengandung racun
·         Biaya produksi murah
·         Daya kering yang cepat
·          
·         Penggunaan semen yang sedikit.

 Linoleum: Bahan Pelapis Lantai Ramah Lingkungan

            Sebagai bahan lantai, jika tak lagi dibutuhkan, Linoleum   mudah diurai kembali oleh tanah, alias ramah lingkungan. Inilah yang  menjadi salah satu kelebihannya. Standar Eropa yang ketat tentang material ramah lingkungan membuat bahan ini dipergunakan sebagai salah satu alternatif pilihan para desainer. Syarat yang ketat itu bisa dipenuhi oleh bahan pelapis Linoleum ini. Ada satu hal penting juga yang menjadi keunggulan, yaitu daya tahannya terhadap  panas, dan tahan terhadap api lebih baik dari  plastik dan kain.

            Linoleum, bahan yang terbuat dari bahan alami yang terukur dan dihasilkan dari sumber daya yang bisa diperbaharui. Terdapat setidaknya enam bahan utama, linseed oil, rasin, woodfloor, limestone, pigment, jute . Linoleum pada produk lantai terbagi menjadi tiga bentuk produk, yakni marmoleum yang menampilkan motif-motif warna dan corak alami, artoleum yang menampilkan corak kayu, dan Walton yang menghasilkan corak-corak yang memiliki tekstur.

·       

TEMPURUNG KELAPA 

Salah satu bagian pohon kelapa yang pada saat ini belum banyak digunakan adalah tempurung kelapa (batok) kelapa. Tempurung kelapa yang banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional dari sisa pemecahan buah kelapa saat ini sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar. Sebenarnya, tempurung kelapa (atau sisa berupa pecahan-pecahan) dapat ditingkatkan kualitasnya menjadi bahan yang lebih bermanfaat dibanding hanya sebagai bahan bakar saja. Oleh karena itu melalui rekayasa yang tepat, maka tempurung kelapa dapat dibentuk menjadi mozaik ubin bahan bangunan yang antik, unik, alami dan menarik 

 

SPESIFIKASI TEMPURUNG KELAPA

·         Mempunyai bentuk asli berupa serat – serat serabut 
·         Cukup empuk dan hangat 
·         Bersifat sedikit tembus pandang sehingga terlihat pengisinya
·         Mampu menyerap panas 
·         Cukup baik untuk aplikasi akustik (menyerap bunyi karena rongga pada serat)
·         Tahan air 
Bahannya elastis, tersusun dari material anorganik dan organik. Pilihan warna dan ragam yang banyak memberi keuntungan untuk desain-desain masa kini. Bahan pelapis lantai ini populer di Eropa. Banyak pilihan warna dan desainnya. Produk ini bisa menjadi alternatif bahan untuk lantai rumah kita, lantai area komersial, bahkan rumah sakit karena mudah dipasang, dirawat, dan dibersihkan. Untuk memasangnya hanya butuh permukaan rata seperti lantai semen, lalu diberi perekat khusus. Kalau mau afdol, perekatnya juga pakai  yang  ramah lingkungan.